Selasa, Februari 04, 2014

Disatukan Sang Maha Cinta dalam Kasih Sayang

Tulisan ini dibuat dalam rangka berpartisipasi dalam B Blog




Semua menjelma dia
Tentang kasih sayang tak bertepi; menguar tanpa jeda
Pada ruang cinta yang dibangun empat tahun silam
Lalu kadang suka tersalip duka meremuk redam

Aku ingin mencintaimu
Seperti tiap tarikan nafas menghalau naik menuju udara tak hingga
Terindah adalah engkau, terlilit pemberian tak sempurna dariku
Inginnya selalu suka, tetap menjelma
Manda dan Kekey bermain di Kota Tua
Sehari sebelum Valentine, 13 Februari 2010 kami bertemu dalam momen sederhana. Di rumah kecil sudut Depok, tempat tinggal rekan kerja yang memperkenalkan kami. Gadis itu, berperawakan kecil, berkata tegas, dan manis senyumnya bagiku. 

Ah, tak bisa kulupakan gelegar tubuh yang gemetar menuju sang calon kekasih. Berusaha tampil sebaik mungkin, menyisir rapi rambut, dan menyemprotkan parfum yang masih kuingat wanginya.

Kali pertama kutatap dalam sekelebatan malu mata ini, ia begitu sederhana terbalut seragam kerja. Ya, ia hanya guru TK. Lantas, di sore hari mengajar anak-anak mengaji tanpa minta dibayar. Di mana salah satu bocah yang mengaji adalah anak rekan kerjaku. Tapi demikianlah aku mulai mempertimbangkan untuk mengenalinya. Kubayangkan anakku tumbuh baik dalam naungan kasih sayang lembut perempuan penyayang. Cerdas terdidik dan berperangai mulia ditempa pengalamannya mengajar bocah-bocah yang gegas berlari kian kemari dalam riang. Gadis itu, kupikir memunyai bertangkup-tangkup keajaiban tangan halus seorang ibu. Sepatutnya pula, semakin mumpuni setelah menyelesaikan kuliah di Pendidikan Anak Usia Dini. Tentulah ia memunyai ilmunya, ilmu mendidik anak. Masa bodoh jika ia tak berada, masa bodoh tubuhnya tak begitu tinggi dibanding aku yang menjulang, masa bodoh ia ….
Toh, tak kan engkau temui yang sempurna di luar sana, karena siapalah engkau. Seorang lelaki yang tak juga sempurna.

Visi misi hidup menggema. Harapan tentang sebuah keluarga terlantunkan. Dan ia tersenyum melihatku sejenak (Yang belakangan, diakuinya tertegun melihat jemariku yang gemetar memegang post man bag milikku. Jemari yang menurutnya indah dan membuat ia jatuh cinta, ha-ha-ha... )

Dua minggu kemudian aku meminta ia pada ayahnya. Keluarga nun jauh di Sumatera tak bisa menemani. Untunglah, didampingi ustadz dan rekan kerja beserta istrinya, kuutarakan niat suci yang terpatri di hati. Wajah terbungkus jilbab putih itu makin memesona. Aku tak salah pilih. Insya Allah.

17 April 2010 hati kami telah disatukan Sang Maha Cinta. Merenda kehidupan yang terbentang dalam karunia bernama pernikahan, alhamdulillah. Tak terbilang kesyukuran. Makin bertambah-tambah ketika gadis mungil menggenapkan pernikahan. Kaulah anugerah terindah setelah Manda, Nak! Kayyisah Faqihah Adonia. 21 April 2011 tangis nyaringmu menghiasi dunia cinta Panda dan Manda. 



Kekey di Daycare Buah Hati. Menunggu Manda ngajar di TK, Kekey biasanya main di daycare yang letaknya di samping
Lantas kita sapa anak yang engkau lahirkan dengan panggilan Kekey. Ia begitu lucu menggemaskan. Tumbuh sempurna. Semakin hari bertambah-tambah kebiasaannya. Dan sekarang ia begitu ramai dengan celoteh dan tanya di usia belum lagi 3 tahun, bernyanyi berbait-bait (Balonku Ada Lima, Naik Kereta Api, Twinkle-Twinkle Little Star, Pelangi-Pelangi, Rain-Rain Go A Way, dan masih banyak lagi), pintar berdoa kala makan dan tidur, mengajak main temannya di daycare yang pemalu, tak lagi menggunakan diapers sejak 2 tahun lebih, meninggalkan dot begitu ia sudah bisa menghisap sedotan di usia kurang dari setahun, dan, dan.... Engkau ibu terhebat, Sayang. Bersama Kekey, aku ingin setiap hari adalah hari penuh kasih sayang karena adanya engkau di sisi kami, Manda Yeni Nuraeni.

Duhai, aku tak sempurna mendampingi engkau, Sayang
Ragam kesalahan mengiringiku
Maukah kau tetap bersamaku, karena kubutuh benar engkau
Bernafas bersamamu, aku tak pernah lelah
Mengarungi hidup ini [Elzam]

Ini pas Kekey belom lahir, he-he-he....



4 komentar:

  1. ahahahaha so sweet :3
    *cari calon*

    BalasHapus
  2. Semoga ketemu ya Mbak Key.

    Makasih udah berkunjung :-D

    BalasHapus
  3. Romantis juga ente ya zam, hehehe...

    BalasHapus
  4. Halah, biasa aja. Romantis di tulisan, kenyataannya lebih romantis, ahahaha....

    BalasHapus

Hayuk-hayuk, kumen di sini biar saya tahu respon Anda di sajian ala kadar KecekAmbo, ukeh, ukeh... :-D

Bonusnya, ntar saya balik silaturahim, Insya Allah... ;-)