Jumat, September 12, 2014

Cara Praktis Berpikir Positif dengan Tindakan

Resensi ini dimuat di Dimuat di rubrik resensi www.okezone.com






















Judul             : Positive Thinking Itu 
                    “DiPraktekin”
Penulis           : Tim Wesfix
Penyunting        : Adinto F. Susanto
Penerbit          : Grasindo, Jakarta
Cetakan           : ke-2, Maret 2014
Jumlah halaman    : 144 halaman
ISBN              : 978-602-251-217-2

Berpikir positif patut menjadi kebiasaan setiap orang yang ingin hidup stabil; bahagia sekaligus sukses. Sayangnya semua orang mengetahui berpikir positif itu penting, tetapi tidak tahu caranya atau enggan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan demikianlah, Tim Wesfix menulis buku Positive Thinking itu “Dipraktekin” yang dapat membantu kita untuk mulai berpikir positif sekarang juga dengan niat dan usaha sendiri.

Buku  ini mengajak pembacanya membedah secara ringan apa-apa yang perlu dilakukan, ketika seseorang ingin memiliki pikiran positif. Setiap orang tujuan utama dalam hidupnya, tentu saja memiliki kadar bahagia yang melimpah dalam memandang diri dan semua yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan berpikir positif yang tidak hanya tertanam dalam pikiran sebagai pengetahuan, tetapi dikerjakan secara praktis. Di mana menurut buku ini menjadi semacam kebiasaan yang akan memberikan hasil maksimal. Di Bab I, buku ini memulai pengertian positive thinking sebagai upaya atau kemampuan menarik makna dari segala hal atau segala peristiwa yang menimpa (hal. 3). Faktor utamanya berupa keyakinan dan integritas diri, yang berperan penting memberi makna positif, bukan pengaruh orang lain. Perlu mengembangkan pengharapan akan segala hal membahagiakan, jika kita membiarkannya membahagiakan hidup. 

Hal-hal yang perlu dipahami dalam berpikir positif dalam buku ini dijelaskan dalam berbagai bagian penting. Semuanya tidak memiliki urutan yang pasti dan baku untuk dikerjakan secara berurutan. Bisa dilakukan secara acak atau bersamaan tergantung kenyamanan masing-masing orang. Bagian-bagian tersebut meliputi aspek; memahami prinsip positif, keyakinan positif, memiliki mental positif, percaya pada diri sendiri, positive behavior, menemukan makna hidup, be positive, again be positive, dan you can do it! 

Dalam setiap pembahasannya, buku ini menjadi lebih menarik karena banyak terdapat quote tokoh-tokoh, yang dikenal sebagai pelaku yang berhasil membangun pikiran positif dalam diri mereka. Misalnya apa yang dikatakan Michael Jordan, “Always turn a negative situation into a positive situation,” (hal. 37). Banyak tokoh-tokoh inspiratif ikut menyumbang pemikiran mereka, seperti Williard Scott, Paulo Coelho, Hellen Keller, Donna Karan, Willie Nelson, Pittbull, dan lainnya.

Secara praktis, buku Positive Thinking Itu “DiPraktekin” juga memberikan langkah-langkah yang mudah sekali dikerjakan. Terdiri dari uraian-uraian yang dibuat sederhana dan gampang dipahami. Lebih penting lagi, sesuai judulnya, dijelaskan juga apa yang harus diterapkan langsung setiap hari oleh orang yang ingin berpikir positif. Penulis memberikan tips-tips untuk dipraktikkan. Di antaranya dengan perintah membuat catatan penilaian apa yang dilakukan setiap hari dengan skala 1-10 (hal. 63) dan memanjakan diri untuk relaksasi (hal. 65). Dalam hubungannya dengan orang lain, disebutkan juga langkah untuk mendapatkan pikiran positif, dengan cara berinteraksi sosial yang baik, “Ungkapkanlah pada teman-teman, betapa berharganya mereka” (hal. 104). 

Dengan membaca buku ini, sudut pandang kita yang kerapkali berpendapat berpikir positif itu susah terbantahkan. Semua yang dibagikan dalam pembahasannya sederhana dan mudah dijalankan siapapun. Lagipula buku ini bukan buku tebal yang dipenuhi catatan-catatan psikologi teoritis. Tulisannya sangat singkat-padat, tiap lembar halamannya tidak selalu penuh kalimat tapi juga ilustrasi yang indah, dengan desain warna-warni yang menarik dan simpel. [Elzam]