Jumat, Februari 10, 2017

11 Filosopi Supir Angkot yang Wajib Kamu Terapkan dalam Hidup



Sumber: www.yeaharip.com
Tentu kamu familiar dengan profesi supir angkot dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kamu berpikir di balik kesederhanaan profesi ini, tersimpan filosopi hidup yang wajib kamu terapkan dalam hidup. Apa saja pelajaran yang tak bisa diremehkan, karena ternyata menyimpan pelajaran berharga untuk kita tersebut? Sangat penting untuk membedahnya. Dan yang paling penting, kamu bisa memulainya begitu usai membaca.

1. Fokus pada Tujuan yang Ingin Kamu Capai
Kamu akan berhasil mencapai tujuan hidupmu, jika kamu fokus dengan apa yang dilakukannya saat ini. Apapun yang dilakukan supir angkot, tujuannya tetap ke suatu tempat yang diinginkan penumpang, bukan? Demi tujuan itu mereka fokus  menghadapi dan mengatasi hujan deras, macet, risiko kecelakaan atau razia polisi. Nah, kamu bisa menirunya. Lakukanlah semua hal demi mewujudkan satu tujuan akhir seperti halnya supir angkot.

2. Kunci Kepercayaan Orang Lain adalah Jujur
Mendapatkan kepercayaan itu sesederhana kamu berlaku jujur. Pasti senang dan tidak segan dong, jadi penumpang setia supir angkot yang jujur mengambil ongkos sesuai tarif. Pernah melihat supir angkot mengambil ongkos seenak perut yang berujung penumpang ngedumel? Itulah pentingnya bersikap jujur untuk mendapatkan kepercayaan.

3. Hidup itu untuk Melayani Sesama
Kamu bisa belajar arti filosofi hidup itu untuk melayani sesama melalui profesi supir angkot. Tidak percaya? Mereka siap sedia dengan pelayanan mengantar yang dapat diandalkan, ketika aktivitas kamu menuntut bepergian ke suatu tempat. Kebayang dong, betapa bermanfaatnya angkot. Sementara kamu tak punya kendaraan pribadi dan tidak bisa mendapatkan transportasi umum lain.

4. Bersabar dengan Setiap Ujian
Merasa tak kuat menjalani hidup dengan beban hidupmu bertumpuk? Kayaknya kamu perlu menerapkan  sikap yang terdengar klise. Bersabar dengan setiap ujian. Supir angkot jagonya, dalam urusan menahan kesabaran. Sabar ngetem untuk menunggu penumpang penuh. Sabar didera panas dan kebisingan ketika macet. Sabar pulang larut malam demi mengejar setoran. Sabar selalu berujung manis, ketika kamu menjalani ketidaknyaman hidup dengan ikhlas.

5. Alon-alon Asal Kelakon
Filosopi njawani ini sadar atau tidak, dipraktikkan oleh supir angkot yang berorientasi jauh ke depan. Alon-alon asal kelakon yang bearti pelan-pelan asalkan tujuan tercapai. Mereka memilih mengemudikan angkot pelan-pelan asalkan bisa mengantar penumpang dengan selamat. Alon-alon asal kelakon juga terbukti membuat rezeki supir angkot bertambah, karena lebih jeli melihat peluang penumpang di kanan-kiri jalan. Penumpang pun tidak was-was dengan risiko kecelakaan yang mengancam keselamatan.  Nah, kamu perlu pelan-pelan, step by step melakukan suatu pekerjaan tanpa terburu-buru. Hasil maksimal pasti menunggumu!

6.  Aturan Dibuat untuk Menciptakan Harmoni
Penuh kesadaran mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak ugal-ugalan nyetir, surat-surat lengkap dan tidak ngetem sembarangan adalah sebagian aturan di jalan. Jika tidak ingin lalu lintas kacau, lantas membuat kenyamanan pengguna jalan lain terganggu. Setiap aturan dimaksudkan untuk menciptakan harmoni di masyarakat. Nah, kamu akan menemukan harmoni yang indah di manapun berada. Hanya, jika memiliki kesadaran untuk menaati aturan yang berlaku.

7. Perlakukan Semua Orang dengan Sama
Kunci etika manusiawi yang baik adalah ketika kamu memperlakukan semua orang sama tanpa memandang latar belakang. Ini jadi etos supir angkot dengan tidak memilih-milih penumpang. Tua-muda, kaya-miskin, pria-wanita, mahasiswa atau bukan, semua diangkut. Sudah bukan zamannya berpikir primitif memandang manusia di luar kita. Misalnya, bersikap dengan pertimbangan SARA (suku, agama dan ras) yang ujung-ujungnya berbuah pertikaian. Ini sangat relevan agar dunia yang kita tempati ini damai dan indah.

8. Rutinitas Bukan Bearti Hidupmu Membosankan
Banyak orang terjebak kebosanan, karena menjalani rutinitas. Mereka stress, gampang marah, bahkan tidak bisa menerimanya. Kamu satu di antaranya? Kendalikan rutinitasmu dengan kreatif layaknya supir angkot. Buang rasa bosan dan ganti dengan mood yang baik. Supir angkot membuang jenuh  seharian di balik setir lewat mendengar musik atau radio, ngobrol dengan penumpang, membaca koran saat ngetem, saling menyapa sesama supir angkot dan sederet kiat lain.

9. Berbagi Rezeki itu Penting
Jiwa sosial supir angkot patut diacungi jempol. Mereka rela berbagi rezeki dengan kenek, polisi cepek atau pedagang asongan. Bahkan dengan pengamen yang mengais recehan dari penumpang angkot. Terlepas ada aturan yang melarang mengamen di jalanan, ya! Supir angkot sama sekali tidak berniat menghambat rezeki orang lain. Kamu harus malu dengan supir angkot. Jika berlaku curang dan sikut sana-sini demi keuntungan sendiri. Please, jangan ‘menutup’ pintu rezeki orang lain.

10. Hidup Tak Melulu Lurus, Penuh Lika-liku
Mustahil mengharapkan hidup yang lurus, karena lika-liku justru membuat hidup semakin dinamis. Semua harus dihadapi, ketika sedang susah atau senang, lapang atau sempit, mendapati masalah atau tidak. Supir angkot percaya seratus persen, untuk sampai ke tujuan, jalan yang dilalui berlika-liku, naik-turun dan bergelombang. Kamu harus menikmati semua proses dalam hidup yang digariskan Tuhan.

11. Sejauh Apapun Kamu Pergi, Rumah adalah Tempat Kembali.
Jalani hidupmu sejauh apapun yang kamu mau. Temui setiap orang, peluang, dan ikhtiar kesuksesan di dunia luar sana. Seperti halnya supir angkot yang menghabiskan sebagian besar waktu di tengah kerasnya jalanan. Tapi kamu perlu ingat. Sejauh apapun kamu pergi, rumah adalah tempat kembali. Temukan arti hidup dengan orang-orang tercinta bernama keluarga.


Nah, kamu siap membuat kualitas hidup semakin membaik setelah ini?