Senin, April 04, 2016

Eksplorasi Tanpa Batas Si Kecil, Nestle DANCOW Excelnutri+ Hadirkan Nutrisi untuk Jelajahi Dunia

      Siapa sih yang nggak suka minum susu? Cairan putih yang dihasilkan oleh sapi, kambing, kuda, unta, dan mamalia lain. Termasuk juga di dalamnya manusia. Susu produksi mahmud a.k.a mamah mudah tentu sudah nggak asing bagi para papah muda seperti saya. Eh bukan, ha-ha-ha..., maksudnya air susu ibu (ASI) sudah tak asing bagi bayi. Sumber nutrisi utama, sebelum dapat mencerna makanan padat dan minuman lain.
      
Kebiasaan minum susu sudah sangat tua. Setua peradaban manusia itu sendiri. Manusia "pemburu susu" memerahnya dari sapi, kuda, atau domba. Di Timur Tengah budaya minum susu sangat lekat dengan keseharian, bahkan olahan keju ditemukan kali pertama oleh suku pengembara di sana. Susu lalu merambah ke Eropa melalui Anatolia 5.000 abad lalu SM. Sementara di nusantara, susu baru dikenal sejak penjajahan Belanda di abad ke-18. Telat banget ya? Tapi seperti ujaran yang sering kita dengar, lebih baik telat daripada nggak sama sekali. Kalau tidak, bayangkan betapa repot dan kasihannya mahmud tadi, jika para papa dan anak akan memperebutkan susu dari sumber kantung susu terbatas yang miliki mahmud tadi. #ApaSih? 

(Foto: www.merdeka.com)
Mungkin karena telat mengenal gurihnya susu seperti sapi inilah. Rata-rata konsumsi susu orang Indonesia masih rendah. Survei di tahun 2011 oleh Euromonitor dan produsen kemasan susu menyebutkan Indonesia menduduki nomor buncit se-Asia. Cuma 12, 8 liter/tahun, jauh lebih rendah dari warga Vietnam yang minum susu 14, 3 liter/tahun. Apalagi negeri jiran tempat tinggal Upin-Ipin, konsumsi susunya mencapai 50,8 liter/tahun mengungguli negeri kita.

Padahal loh ya, asupan nutrisi susu diperlukan oleh semua jenis usia. Manusia dengan usia produktif perlu untuk membantu pertumbuhan dan kesehatan, sedangkan lanjut usia membutuhkannya untuk mencegah osteoporosis (tulang keropos). Anak-anak? Jangan ditanya lagi. Semua mafhum sejak baru brojol, susu serta merta menjadi makanan wajib di hari pertama lahir ke dunia. Bukan nasi uduk kayak orangtuanya. 


Tidak heran adanya, Rasulullah menganjurkan setiap bayi diberi ASI minimal sampai usia dua tahun demi optimalnya tumbuh kembang periode emas sang anak. Sementara manfaat susu perahan dari ternak yang tak terbantahkan, Al-Qur'an telah menjelaskan jauh sebelum scientist menemukan fakta bahwa susu adalah zat bernutrisi mengagumkan yang bersih dari darah dan kotoran. Letaknya di tubuh mamalia steril di kelenjar/kantong susu. Kontaminasi udara dan zat lain saat diperahlah yang menjadikannya tidak steril lagi. Cona renungkan, apa yang telah Allah Swt sampaikan dalam wahyu-Nya:
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya,” (QS: An-Nahl: 66).
Secara alami kandungan nutrisi penting susu adalah vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, zinc dan lemak. Nggak heran juga, mengingat dahsyatnya dampak susu bagi peminumnya. Peternakan susu menjamur di tiap pelosok Eropa. Bisa dimengerti, ini untuk menyuplai kebutuhan susu masyarakatnya yang sudah sangat baik. Pasalnya, kebiasaan minum susu mereka juga lebih oke dibanding kita yang berada di kawasan Asia. Sarapan pagi, pertama yang dicari orang Eropa adalah susu yang dilengkapi sereal atau buah. Kalau saya, jujur lontong padang Etek depan rumah. Kemudian minum kopi hitam sebagai penyerta. Sungguh, ini tidak cukup sehat. Jangan ditiru ya! :-)   


Susu, Nutrisi Penting Bagi Tumbuh Kembang Anak-anak
Well, kita tidak perlu panjang lebar menyebutkan manfaat "mimik tutu" bagi papah muda seperti saya. (Please, para mom jangan melotot gitu melihat saya!) Kita udah sepakat bukan? Seperti pembahasan di awal, susu minuman gurih-enak dengan nutrisinya yang penting untuk menunjang kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Bagaimana dengan bayi dan anak-anak usia satu tahun ke atas?

Ketika lahir, kemampuan anak mengonsumsi makanan masih sangat terbatas. Saluran pencernaan bayi masih lemah dan rongga mulut perlu adaptasi dengan makanan asing yang belum pernah disesap ketika di dalam rahim sang ibu. ASI secara alami menjawab kebutuhan tersebut dan langsung bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik bayi sekaligus memberikan perasaan nyaman penuh kasih sayang melalui ikatan batin saat proses menyusui. Pada keadaan tertentu, jika ASI tidak memungkinkan maka susu formula (sufor) dapat menjadi pengganti. Bisa juga dikombinasikan antara ASI dan sufor. Putri kecil saya, Kayyisah Faqihah Adonia, yang sekarang berusia 4 tahun sebelas bulan, termasuk yang mendapatkan asupan nutrisi kombinasi ASI dan sufor. Bukan karena papanya menuntut jatah lho ya! Ini karena istri saya bekerja. Jadi setengah hari di daycare bayi Kekey, sapaannya, harus minum sufor. Barulah setelah ibunya yang kebetulan menjadi guru TK di tempat yang sama istirahat atau selesai bekerja, Kekey kembali minum ASI.

Ketika kami membincangkan sufor untuk bayi kami dulu, maka saya dan istri dihadapkan pada begitu banyak merek. Perlu kepiawaian dan kejelian untuk menentukan susu yang tepat bagi Kekey. Termasuk susu pertumbuhan setelah ia sekarang memasuki masa anak-anak. Tentu bukan hanya soal harga, tapi juga kandungan nutrisi yang dimiliki susu tersebut, yang seyogyanya disesuaikan dengan tumbuh kembang bayi dan anak-anak sesuai periode usia mereka. Harapan saya dan istri, tentu Kekey tumbuh sehat dan jarang sakit, aktif, tumbuh pesat kemampuan otak, serta aktivitas motorik-psikomotoriknya berjalan tanpa kendala. 

Alhamdulillah, Kekey sudah bisa berjalan ketika menginjak sebelas bulan. Belakangan, baru saya ketahui langsung dari Ratih Ibrahim, pakar psikologi klinis Universitas Indonesia yang juga expert di Dancow Parenting Center, moment anak sudah bisa berjalan adalah tahapan memasuki gerbang untuk mengenal dunia luar. Beruntung banget, pengetahuan dan wawasan lain pun saya dapatkan ketika mengikuti gathering media dan blogger dari Dancow kemarin (Sabtu, 2 April 2016) di Mal Taman Anggrek yang bertajuk Nestle DANCOW Excelnutri+ Explore The World. Acara ini ditujukan untuk anak usia 1 tahun ke atas untuk bereksplorasi menjelajahi dunia bersama orangtuanya selama dua hari, 2-3 April 2016 kemarin untuk Jakarta. Siap-siap juga menyusul Medan, Surabaya, Yogyakarta dan Makassar. 

"Pada saat mulai berjalan, maka dimulailah anak beresplorasi lebih terhadap dunia luar.  Nggak lagi di-kekepin orangtuanya mulu. Anak perlu diberi ruang beraktivitas sendiri,” ujar Ibu Ratih yang mengaku mempunyai dua anak laki-laki tersebut. Ini terjadi pada anak saya ternyata, ketertarikan Kekey dengan kegiatan outdoor memang sangat besar sejak ia mulai berjalan. Saya masih ingat, ketika sedang mengikuti sebuah program travelling ke Yogyakarta dan kota-kota Jawa Tengah sebagai Petualang Aku Cinta Indonesia yang digagas salah satu media online terkemuka Indonesia, saya dapat telepon dari Jakarta, Kekey tiba-tiba sudah bisa duduk (waktu itu usianya lima bulan). Sebelumnya ia baru bisa guling kiri kanan dan mulai nggak bisa diam. Nggak pake merangkak, si kecil tersebut lantas bulan berikutnya ngesot dengan bantuan dada jika mau berpindah tempat. Usia 10 bulan mulai berpegangan di lemari, kursi atau dinding dan akhirnya bisa jalan ketika memasuki usia 11 bulan. Eksplorasi pertamanya dengan kaki telanjang, tentu halaman rumah, kemudian lanjut belajar berjalan di taman setiap weekend.


 

Kekey saat masih berbaring, duduk, mulai berdiri, dan belajar berjalan (Foto: pribadi)
Anyway, kata orang bikin anak itu gampang dan enak aja, tapi kata saya mengasuh anak jauh lebih enak. Menikmati setiap hal-hal ajaib ketika Kekey mulai suka meraih mainan atau apapun yang ada di sekitarnya, menggigit, membanting, membuat bunyi-bunyian, dan sebagainya. Keharuan ketika kata kali pertama memanggil saya, “pada, padaaa...” (Dulu saya dan istri membiasakannya untuk memanggil Panda dan Manda, dan entah dari mana asalnya kemudian ia lebih suka menyebut Papa dan Mama sampai sekarang, ha-ha-hat. It’s okay, no problem, dear).

Dan betapa menyenangkan sampai sekarang, Kekey menikmati ekslopre the world. Kekey memulainya dari halaman ketika dengan menyentuh dan menunjukkan ketertarikan pada belalang, kupu-kupu, semut, pohon kersen kecil, bebungaan, mengejar burung gereja sampai mengelus kucing tetangga, yang alhamdulillah, masih bisa ditemui di kediaman kami di Jakarta yang agak sukar ditemui sehari-hari. Ini untungnya punya tetangga di sudut kampung macam Pasar Rebo, yang sedikit masih menyediakan lahan terbuka dan banyak anak-anak pula. 

Saya juga masih menyimpan loh, video ketika Kekey mengeksplore sawah ketika di kampung Neneknya, Sukabumi. Usianya sekitar 1, 5 tahun. Lucu sekali, saya nggak tahan untuk tidak merekam adegan kala dia memberi makan kambing, mengelus, dan mencium si kambing. Tanpa takut dan jengah dengan bau kambing yang nggak pernah mandi, ha-ha-ha.... 
Sekarang Kekey selalu nagih untuk jalan-jalan, kalo libur di rumah doang protes, “Hali (noted: sampai sekarang dia belum bisa ngomong R) ini kita ke mana? Masa nggak ke mana-mana, Pa?" Maklum, kami pecinta jalan-jalan. Terhitung Kekey udah biasa banget diajak eksplore beberapa pantai, curug, kemping, main di kebun dan sawah, outbound, mendaki bukit, berkuda dan sebagainya. Sampai yang paling antimainstream pasang tenda di rumput sintetis di alun-alun Bandung kemarin ketika malam tahunbaruan menyambut 2016 lalu. Bertiga kami tidur di tenda di tengah sisa-sisa hingar-bingar perayaan kembang api, setelah bercapek ria explore Kota Bandung siangnya.

Cara mendidik anak, sebagai orangtua kami membebaskan Kekey melakukan apapun yang disukainya, kecuali memelihara binatang favoritnya kucing. Bukan apa-apa, karena kami sama-sama bekerja dan tidak ada pembantu di rumah. Repot. Sebagai gantinya ia boleh memelihara ikan. Sementara mengeksplorasi wisata outdoor yang rata-rata di luar Jakarta (kadang hanya dengan naik motor bertiga), apakah kami khawatir soal daya kekebalan tubuhnya dan menjadi gampang sakit? Apalagi Kekey paling suka diajak pasang tenda dan berkemah di alam terbuka. Juga bermain di pantai-pantai yang indah. Usia tiga tahun, tanpa ibunya, Kekey pernah travelling bersama saya dan teman-teman ke Pantai Sawarna. Bayangin loh, itu pantai dari Sukabumi aja butuh waktu 6 jam dengan kondisi jalan banyak rusak. Anak ini addict pantai. Rewel di jalan? Sama sekali nggak, asal cukup makan dan minum susu (ditambah tidur), ke mana aja diajak Kekey hayuuk aja! Di jalan ribut tengok kiri kanan sambil minta berhenti kalau ada sesuatu yang menarik. Sampai-sampai kulitnya menjadi lebih gelap dari seharusnya karena terpanggang matahari. Next plan, kemungkinan bulan depan kami akan mengajak Kekey mendaki Gunung Papandayan di Garut. Ini trip mendaki gunung pertamanya. Setelah sebelumnya senang diajak mendaki bukit-bukit kecil seperti Gunung Pancar dan Gunung Munara di Bogor atau Bukit Cirombong di Sukabumi. 
Beberapa pantai yang pernah Kekey exslore! (Foto: pribadi).
Okay, tips dari kami mungkin bisa membantu jika ingin melakukan hal serupa. Sebenarnya yang paling penting adalah prefare semuanya dengan detail. Istri saya pasti menyiapkan kebutuhan Kekey di bawah ini sebelum berangkat:
-       Perlengkapan pribadi: pakaian ganti, jaket, kaos kaki-sarung tangan, selimut, topi dan lainnya.
-       Makanan ringan seperti snack, coklat, sereal, biskuit, buah.
-       Makanan olahan bisa beras/nasi atau roti berikut lauk-pauk tahan lama. Biasanya ayam atau ikan diungkep yang siap goreng.
-       Obat-obatan
-       Boneka kucing yang selalu diajak ngomong.
-       Dan susu. Anak ini emang susuholic.
Kekey selalu antusias jika diajak berkemah (Foto: pribadi).


Saya dan istri percaya sepanjang asupan makanan dengan porsi dan ragam yang seimbang plus susu sebagai nutrisi pelengkap cukup diberikan, tidak ada yang patut dikhawatirkan. Nutrisi yang baik akan membuat tubuh Kekey aman-nyaman meski di tengah kondisi outdoor yang tentu berbeda ketika berada di dalam rumah atau play ground mall. Nutrisi ini pula yang menjadi sumber energinya untuk bergerak, menjaga ketahanan tubuh, sekaligus modal asupan pertumbuhan fisik dan otak yang memang sedang dalam masa-masa menakjubkan dan pesat berkembang.

Biarkan Anak Bereksplorasi dan Nutrisi Melindunginya
Masa anak-anak adalah masa yang tidak bisa diulangi. Untuk tahu dan mengenal banyak hal di luar sana sebagai bekal masa depannya, biarkan anak bereksplorasi sesukanya. Biarkan anak beraktivitas yang menstimulasi motorik seperti berlari, menendang, menyentuh, menendang, meremas, memukul, membanting. Biarkan ia melihat dan mengamati kemudian memuaskan keinginantahuannya dengan bertanya segala yang ditemui. Ayah dan Ibu sebatas mengawasi dan menjawab dengan bahasa yang mudah diterima jika anak mulai nyerocos tanpa rem bertanya ini-itu. 
Ratih Ibrahim, memberikan pengetahuan mengenai tahapan tumbuh kembang anak (Foto: pribadi)
Artis Carrisa Putri juga melakukan hal ini kepada putranya Quenzino Acana Naif (2,5 tahun). “Khawatir sih ada, tapi kan anak juga bisa belajar kalo misalnya dia jatuh sampai lebam misalnya. Ke depan dia jadi tahu bahaya, bisa lebih berani dan percaya diri,” curhat Carrisa. Kekey anak saya pun pernah benjol setelah terjun bebas dari tempat karena suka lonjak-lonjak di tempat tidur empuk. Luka kecil saat ngotot ikut memotong wortel, di saat saya waktu itu abai sedikit. Tapi dasar anak-anak, dia tetap asyik melanjutkan “permainan-permainan” berikutnya meski sudah dapet ganjarannya.

Usia satu sampai lima tahun atau istilah kerennya toddlerhood, menurut Ibu Ratih adalah masa eksplorasi hal-hal baru yang mendukung kemampuan buah hati. Nah, menurut beliau yang juga dosen Universitas Indonesia ini, ketika menginjak satu tahun anak tak pantas lagi kita sebut bayi. Di masa demikian, anak akan mengalami masa pertumbuhan tubuh yang pesat dan otak yang amat pesat. Mulai berjalan sendiri dan melakukan aktivitas mandiri. Ini waktu anak sedang lucu-lucunya. Nggemesin! Sehari-hari bagi mereka adalah waktu bermain, bereksplorasi dan bertanya. Perkembangannya meliputi:
-       Sensori-motorik
-       Komunikasi
-       Sosio-emosional
-       Kemandirian
-       Kognitif
-       Kreativitas

Ayah dan Bunda bisa menilainya apakah tumbuh kembangnya melesat yang ditandai parameter:

1.) aspek fisik: si kecil yang aktif bergerak, senang menjelajahi tempat baru, 
2.) aspek psikologis: anak-anak kita memiliki rasa ingin tahu yang besar (mengamati, menyentuh, dan bertanya hal-hal baru), dan 
3.) aspek sosial: anak peka terhadap emosi orang sekitar. Mereka akan gampang tertawa ketika orang lain tertawa, suka memandangi dan meniru ekspresi wajah. Di masa ini, apa yang diperlukan si kecil?

Okay, para orangtua bisa mencatatnya. Dan jangan lupa untuk menerapkannya demi kepentingan buah hati kita. Kalau bukan kita orangtuanya, siapa lagi? Kalau bukan untuk diterapkan, untuk apa pengetahuan yang kita dapat, bukan? Well, silakan simak.
Nutrisi: Si kecil butuh perlindungan dari dalam tubuhnya, dong. Ini bisa dipenuhi dengan asupan nutrisi susu. Jangan sampai di masa eksplorasi ini, tumbuh kembang anak justru tidak optimal. Nutrisi yang cukup penting untuk daya tahan si kecil, membantu otak tumbuh dan berkembang optimal. Sekaligus menjadi penentu pertumbuhan fisik yang baik nantinya.
Attachment positif: Berupa ikatan emosional timbal balik antara ayah-ibu dan anak yang baik dan intens. Kelekatan emosional ini membuahkan pengalaman emosi positif dan memberikan rasa aman pada anak. Pada akhirnya rasa aman tersebut, menurut Ratih akan melahirkan Basic Trust atau cara si kecil memandang dunia di sekitarnya secara baik. 
Stimulasi: Mengembangkan seluruh aspek kecerdasan dan kreativitas si kecil. Menyediakan ruang bagi si kecil untuk bereksplorasi, membantu si kecil mencapai target tumbuh kembangnya secara optimal. Kalau kasus Kekey, saya menyediakan mainan edukasi, ruang terbuka untuk dijelajahi, sarana belajar seperti buku cerita bergambar, alat menulis dan menggambar, tayangan audio visual yang sesuai usia mereka, latihan keterampilan fisik, memberi kesempatan bercerita dan didengar orangtuanya, serta stimulasi lainnya. Pendek kata, sebenarnya semua bisa menjadi stimulan anak untuk bereksplorasi, tidak hanya produk mainan standar yang memang dijual untuk anak-anak. Tergantung usia dan tahapan perkembangan mereka. Suatu ketika misalnya permainan ala Kekey, ember bening ditaruh di atas kursi terbalik. Posisinya seperti teleskop berikut dengan penyangga dari kursi plastik tadi. Lalu anak saya berteriak-teriak minta saya beraksi seakan-akan papanya di bulan, karena ia mau meneropong. "Pa, ayoo sini aku teropong dali bumi," katanya. Tuh, liat fotonya di bawah ini!
Sebagian aktivitas yang dilakukan putri kami, Kekey (Foto: pribadi).
Setelah panjang lebar tahapan perkembangan dibahas oleh Ratih Ibrahim. Orangtua tentu berpikir nutrisi bagaimana yang harus diberikan kepada anak? Supaya sehat dan tumbuh baik secara fisik, otaknya berkembang lebih pintar dan tidak gampang terserang penyakit. Menurut Sari Sunda Bulan, seorang ahli nutrisi, anak perlu diberikan asupan berupa makanan dan minuman yang seimbang dan lengkap. Asupan nutrisi ini penting untuk “amunisi” anak bertempur di luar saat mengesplorasi dunia luar. Fisiknya sehat dan tumbuh baik, sekaligus memiliki perkembangan otak yang optimal. Nutrisi yang dibutuhkan di antaranya meliputi:
- Pertumbuhan fisik meliputi protein, komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan, serta kalsium yang berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Tandanya usia satu tahun beratnya 3 kali berat lahir dan tinggi badannya ketika usia 2 tahun adalah setengah dari tinggi dewasanya kelak.
- Perkembangan otak: nutrisi yang dibutuhkan minyak ikan (sebagai sumber DHA), omega 3 dan omega 6. Di mana usia 2 tahun ukuran otak anak sudah mencapai 80 persen berat otak pada masa dewasanya.
Giliran Ibu Sari Sunda Bulan berbagi info menyiasati nutrisi buah hati dipandu Shahnaz Haque (Foto: pribadi).
Tantangan si kecil di Indonesia sebagai negara tropis, kadang terserang infeksi seperti ISPA, diare, dan lain-lain. Untuk itu perlu perlindungan, yaitu nutrisi untuk kesehatan saluran cerna seperti serat pangan inulin dan bakteri baik (Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum). Kenapa saluran cerna? Karena memang 80 persen sistem daya tahan tubuh terdapat di saluran cerna, sehingga bakteri baik penting untuk pematangan sistem daya tahan tubuh di bagian tersebut yang bisa mencegah risiko ISPA dan infeksi saluran cerna. Selain itu dibutuhkan vitamin A C E, dan mineral selenium dan zink untuk melengkapi daya tahan dan pertumbuhan tubuh anak.


Nestle DANCOW Excelnutri+ Explore The World
Adalah Nestle, produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang memproduksi Nestle DANCOW Excelnutri+.
Foto: www.insparazzi.com
Kalau Ayah dan Bunda mengenal sufor seperti yang dikenal sekarang. Patut diketahui ini tidak terlepas dari peran Henri Nestle yang menciptakan makanan bayi pertama di kurun waktu 1860-1890. Beliaulah sang pionir. Setelah beberapa kali eksperimen, susu formula bayi pertama di tahun 1867 telah menyelamatkan bayi Wanner kecil. Sufor ini akhirnya diuji dan disetujui banyak dokter dan bidan dan dikenal sebagai produk yang lengkap, mudah dicerna, dan rasa yang enak. Inovasinya kemudian melahirkan perusahaan Nestle (1880-1918). Di Indonesia, PT Nestle Indonesia berdiri tahun 1974, sebagai anak perusahaan Nestle S.A yang berpusat di Vevey, Swiss. Perusahaan bermotto Good Food, Good Life ini punya memiliki pusat riset dan development (R&D) terbesar di dunia, 41 pusat teknologi produk dan R&D. Di Asia terdapat di Beijing, Shanghai, Singapura, dan Guargaon. Tentu, sebagai pionir dengan pusat riset mumpuni, Nestle mempunyai pengalaman yang patut diperhitungkan.

Kepedulian pada tumbuh kembang anak usia satu tahun ke atas, Nestle mempersembahkan Dancow Advanced Nutrion System, yaitu rangkaian susu pertumbuhan tiap tahapan yang diformulasikan untuk anak usia 1-12 tahun. Produk yang pasarkan adalah Nestle DANCOW Excelnutri+, inovasi terbaru yang diluncurkan awal tahun 2015 lalu.

Nestle DANCOW Excelnutri+ merupakan susu yang mampu menjawab kebutuhan masa tumbuh kembang anak yang sedang senang-senangnya bereksplorasi seperti Kekey. Secara umum karena semua kebutuhan Kekey sudah terpenuhi di dalam kandungan yang dimiliki Nestle DANCOW Excelnutri+, sesuai apa yang dianjurkan ahli nutrisi dan psikolog seperti yang diuraikan di atas, bagaimana soal memberikan asupan yang tepat untuk buah hati. Bisa saya sebutkan, karena Nestle DANCOW Excelnutri+ mengandung serat pangan inulin, bakteri baik, vitamin A C E yang tinggi dan mineral selenium dan zink yang juga tinggi. Kandungan tersebut sangat penting, karena aktivitas outdoor Kekey tentu rentan terhadap gangguan cuaca. Belum lagi jika main kotor-kotoran atau makanannya kurang terjaga kebersihannya, yang bisa saja berujung Infeksi saluran atas (ISPA) seperti batuk atau flu atau saluran cernanya menderita diare. Nah, Nestle DANCOW Excelnutri+ bisa meminimalisir dampak tersebut.   

Nestle DANCOW Excelnutri+ juga sudah dilengkapi minyak ikan (sumber DHA), omega 3 (asam Alpha Linolenat) dan Omega 6 (Asam Linoleat), yang sudah terbukti sangat baik berperan meningkatkan kemampuan anak di masa pertumbuhan. Perkembangan otaknya pun bisa lebih optimal sehingga menjadi lebih pintar. Takjub lho, Kekey sudah bisa melakukan pertambahan sederhana, mengenal huruf dan menulis sederhana. Hobinya yang dari kecil mengoleksi boneka aneka binatang, jalan-jalan, menari-menyanyi, sekarang ditambah dengan coret-coret. Menulis, menulis, dan menulis. Satu buku tulis yang diberikan kakeknya bisa habis dalam waktu dua hari saja. Bisa menulis huruf namanya sendiri, belajar menghitung, sampai menggambar binatang, pelangi, air terjun, matahari, atau papa mamanya.

Sementara untuk kebutuhan fisik dan tubuh, Nestle DANCOW Excelnutri+ yang mengandung tinggi protein dan kalsium dan dilengkapi asam amino esensial membuatnya bertubuh tinggi. Meskipun sebenarnya ibunya bertubuh mungil (hanya 148 cm), tapi Kekey termasuk paling tinggi ke-2 di kelasnya TK A Buah Hati, Jakarta. Soal gigi, cukup saya bilang giginya lengkap dan tidak rusak. Coklat makanan favoritnya, tapi untungnya Kekey tidak menyukai kembang gula. Alhamdulillah, keropos atau gigi hitam khas anak kecil jauh dari putri kecil kami.   

Nah, karena diperuntukkan untuk usia 1-12 tahun, Nestle DANCOW Excelnutri+ ada tiga jenis sesuai usia anak.
1.   Nestle DANCOW 1+ Excelnutri+
Diperuntukkan untuk usia 1-3 tahun. Tiga nutrisi pentingnya diperlukan untuk perlindungan, perkembangan otak, dan tentu saja pertumbuhan fisik.
Foto capture: www.dancow.id 
2.   Nestle DANCOW 3+ Excelnutri+
Diperuntukkan usia 3-5 tahun. Nutrisinya tetap menekankan untuk tiga aspek penting, perlindungan, perkembangan otak, dan pertumbuhan fisik. Hanya saja disesuaikan dengan anak di usia tersebut. Nah, Kekey minum yang ini. Rasa vanillanya disukai, karena susu menjadi lebih wangi dan tidak terasa amis. Terasa gurih, sehingga acara minum susu tidak perlu menjadi ajang “pemaksaan”, karena menang enak dan gurih. Jadi minum susu bagi Kekey sebenarnya adalah kebiasan yang asyik dan menyenangkan.
     
Foto capture: www.dancow.id
Rasa vanillanya benar-benar enak (Foto: pribadi)
   3.   Nestle DANCOW 5+ Excelnutri+
Diperuntukkan usia 5-12 tahun. Masih sama dengan susu sebelumnya, aspek perlindungan, perkembangan otak, dan pertumbuhan fisik menjadi sasaran penting konsumen kecil Nestle Dancow 5+ Excelnutri+ menikmati susu ini.
Foto capture: www.dancow.id

Soal apa yang menjadi komitmen Nestle bagi konsumennya anak-anak di Indonesia, Senior Brand Manager Nestle DANCOW Excelnutri+ Riza Nolapas, mengungkapkan, “Kami ingin memastikan anak Indonesia dapat berekslorasi tanpa khawatir, karena asupan nutrisi seimbang dan saluran cerna yang sehat.” 
Riza Nopalas dari Nestle yang juga papa muda, menjelaskan kandungan nutrisi Nestle Dancow Excelnutri+ (gambar: pribadi)
Program Nestle DANCOW Excelnutri+ Explore The World yang diselenggarakan di Mal Taman Anggrek juga sebagai bukti komitmen Nestle mengajak si kecil untuk berani dan tanpa khawatir menjelajahi dunia dan mendorong rasa keingintahuannya. Anak-anak bisa travelling keliling dunia. Seru, mereka diajak mengunjungi dan terlibat langsung dengan aktivitas eksplorasi semua yang ada di booth Negara Belanda, Jepang, Brazil, dan Indonesia bersama orangtuanya. Bisa memerah susu, mancing, menemui aneka satwa dan menjajal beberapa permainan. 

Di Belanda anak bisa eksplorasi bunga tulip, taman kupu-kupu dan lainnya. Di Indonesia bermain pasir pantai, mengenal lumba-lumba dan harimau dengan teknologi augmented reality. Menikmati pohon bunga sakura sambil membuat origami di Jepang, memakai kimono, sementara Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi mengenai nutrisi dan tumbuh kembang dengan ahli nutrisi. Di Brazil, suasana Hutan Amazon akan menjadi petualangan eksplorasi menakjubkan dengan aneka satwa burung unta, berfoto dengan kuda dan sebagainya. 


Asyik loh...! Anak-anak bisa merasakan memerah susu sapi (Foto: www.liputan6.com).
Di booth Negara Indonesia, bereksplorasi memancing ikan. Ikan beneran loh ya, bukan ikan plastik, he-he-he....(Foto: www.liputan6.com) 
Awalnya saya sudah berencana mengajak Kekey mengikuti Explore The World ala Dancow Excelnutri+ ini. Sayangnya, Kekey sudah punya janji berenang dengan teman sekolahnya ditemani istri saya. Ya sudahlah, nanti semoga bisa ke empat negara tersebut aja langsung, nge-trip, aamin.

Dancow Parenting Center
Satu fakta penting lainnya sekaligus sebagai informasi. Ibu-ibu identik dengan ngumpul-ngumpul sesamanya. Bukan rahasia umum, setuju? Tapi yang ini bukan tempat arisan sambil gosip biasa. Nestle mempersembahkan Dancow Parenting Center, yang digagas sebagai tempat berkumpul sosok-sosok yang dipanggil mama, bunda, ummi atau ibu untuk memperoleh berbagai tips dan info parenting. Para pakar nutrisi dan tumbuh kembang anak ikut urun rembug di sini. Mereka siap memberikan pencerahan bagi semua orangtua yang peduli dari A-Z pengasuhan anak. 
Bunda-bunda, kumpul di sini, yuk! (Foto :www.dancow.co.id)
Informasinya tersedia lengkap dengan satu kali klik! Dancow Parenting Center. Di Dancow Parenting Center ini, kabar terbarunya yang bikin mupeng mahmud untuk diikuti adalah StimuLearn, yakni program edukatif untuk orangtua membantu anak belajar dan eksplorasi bersama. 
Nah, bagaimana jika para ibu asyik menimba ilmu dan share pengalaman, sementara anak-anak menikmati segelas susu Nestle DANCOW Excelnutri+? Klop! [Elzam]


Sumber rujukan:

1. www.wikipedia.org
2. www.nestle.co.id
3. www.rumahnutrisinestle.co.id
4. www.baitulmaqdis.com
5. www.health.detik.com
6. www.merdeka.com
7. Pres release Gathering Media dan Blogger Nestle DANCOW Excelnutri+, 2 April 2016.

6 komentar:

  1. Masa awal sejak lahir memang paling menentukan ya. Beruntung Kekey punya Panda Manda upss Papa mama yang pedulu...

    BalasHapus
  2. Iya, benar Bu Ira. Sayang, sekarang Kekey lebih susah makannya, milih-milih. Nggak kayak dulu pas bawah dua tahuan. Sekarang nggak suka sayur, ikan, atau daging yang sukar dikunyah. Emang kudu disiati jadinya.

    Thanks sudah berkunjung :D

    BalasHapus
  3. Iya, benar Bu Ira. Sayang, sekarang Kekey lebih susah makannya, milih-milih. Nggak kayak dulu pas bawah dua tahuan. Sekarang nggak suka sayur, ikan, atau daging yang sukar dikunyah. Emang kudu disiati jadinya.

    Thanks sudah berkunjung :D

    BalasHapus
  4. Wow... Super lengkap..
    Two thumbs up deh... :-)

    BalasHapus
  5. Ya gitu dah, nulisnya udah lama, begitu kelar acara langsung posting. Baru nyadar count word-nya melebihi syarat pas ada pemberitahuan lomba, mau dipangkas sedikit ribet karena musti edit dan re-write lagi supaya soul dan pesannya nggak ilang alias nyampe. Bismillah aja, yang penting fun writing :D

    BalasHapus
  6. hmm nyimak ,, genersi muda indonesia peminpin bangsa
    terimaksih an

    BalasHapus

Hayuk-hayuk, kumen di sini biar saya tahu respon Anda di sajian ala kadar KecekAmbo, ukeh, ukeh... :-D

Bonusnya, ntar saya balik silaturahim, Insya Allah... ;-)