Pengalaman menarik di luar aktivitas sehai-hari, ngulik pabrik genteng :) |
Pilkada DKI 2017 yang melelahkan udah lewat. Gubernur terpilih sudah dikantongi setelah proses “berdarah-darah”. Apa yang saya ingat soal Pilgub kemarin yang mempertandingkan Anies vs Ahok? Ya sama lah dengan kebanyakan orang lain, janji-janji yang nempel di kepala ha-ha-ha...
Paling seksi sih, janji KPR rumah nol persen yang akan
digagas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Itu yang pertama. Kedua, adalah janji
menaikkan gaji guru PAUD setara UMP DKI Jakarta. Ingatan paling egois karena berkaitan
dengan kami yang belum punya rumah dan profesi istri sebagai guru di TKIT Buah
Hati Jakarta yang terkenal ngeluarin bocah kreatif, pinter dan manis-manis pribadinya itu (ngendorse, Om?). Meski guru TK swasta, TK yang
masuk dalam jenjang PAUD, boleh dong mengharapkan perhatian layaknya buruh yang
standar upahnya jadi isu tahunan itu. Nah, lho....
Apapun, semoga lebih baik dari era Ahok pelayanan birokrasi,
mengayomi masyarakat dari berbagai latar belakang dan ngurusin setumpuk soal di
Jakarta yang tetap jadi tugas abadi gubernur Jakarta. Yaitu macet dan banjir.
Balik ke rumah, udah jadi rahasia umum kepemilikan rumah di
Jabodetabek menjadi persoalan mendasar. Kabarnya, persentase pasangan muda
urban di Jakarta yang kesulitan memiliki rumah semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Harga tanah menjulang mengakibatkan properti tempat tinggal kebutuhan demikian
mahal untuk dijangkau. Punya tanah, nggak gampang juga bikin rumah.
Mencoba KPR? Tidak mudah untuk lolos. Beberapa tahun lalu
saya sempat ngajuin, belum rezeki. Dan sekarang kebiasaan pindah-pindah kantor juga
sepertinya menyulitkan untuk bank menyetujui permohonan kami.
Impian saya sih, pengen nyiapin tanah sekitaran Depok atau
Bogor. Lantas bikin rumah back to nature, berbahan bambu yang di-combine dengan
beton untuk lantai dan pondasinya. Nggak mau ngajuin KPR, lama nyicilnya, euy.
Metal yang belum dilapisi batuan alam (Foto: Elzam) |
Susunan genteng metal yang sudah kering (Foto: Elzam) |
Nah, impian saya masih tetap seperti itu. Kebetulan di kampung istri ada hutan bambu yang dimiliki almarhumah nenek-nya. Bisa banget dimanfaatkan. Namun impian saya ini sedikit terganggu, ketika kemarin bareng teman-teman blogger mengikuti Tour de Cibitung (Cikarang), meninjau lokasi Pabrik PT Tata Logam Lestari di beberapa tempat. Produk PT Tata Logam Lestari ini adalah genteng metal yang dilapisi butiran batu alam (Multi Roof, Sakura Roof dan Surya Roof). Kemudian produk atap lain berbahan metal semacam seng dengan aneka warna, bentuk dan ukuran.
Pionir Genteng Logam Indonesia
Berdiri sejak 1994 sebagai pionir produsen genteng metal, PT
Tata Logam Lestari cukup terpandang di kalangan konsumen. Kata salah satu
direktur-nya, Bapak Setyadi Wihardjono, indikator genteng metal yang lolos quality
control mereka harus berkontur sama atau homogen, rata dan tidak terburai
ketika melewati tes benturan. Ketika ditekuk membentuk sudut pun, maka butiran batu
alam yang melapisi metal genteng tidak terburai.
“Konsumen kami sudah tahu dan toko yang menyediakan biasa
memberikan jaminan ini kepada calon konsumen ketika merekomendasikan,” ujar Pak
Setyadi.
Pak Setyadi Widharjono yang sabar tapi antusias jawab A to Z genteng metal (Foto: Elzam) |
Pengalaman yang menakjubkan, ketika kemarin saya dan
teman-teman sesama blogger datang ke pabrik PT Tata Logam Lestari. Dikenalin
batuan alam yang dipasok dari Kediri, Jawa Timur. Namanya batu rijang atau batu
api yang dibentuk langsung oleh tangan Tuhan. Selanjutnya, batu-batu ukuran kecil ini diayak untuk mendapatkan ukuran
tertentu. Misalnya dari grade 18 disaring menjadi grade 16 untuk hasil yang cocok secara estetika pada genteng metal dan kekuatan melekatnya.
Batu rijang yang didatangkan dari Kediri (Foto: Elzam) |
Kemudian nanti masih ada proses lain. Seperti dicampur dengan lem khusus
serta pewarna, agar warna aslinya tetap stabil dan tahan puluhan tahun. Proses pengopenan sampai suhu maksimal 250 derajat celcius menjadi rangkaian terakhir.
Total
kemarin ada tiga pabrik yang khusus memproduksi genteng metal, yang kami
kunjungi di lokasi berbeda. Tidak lupa, ditunjukkin juga perbandingan genteng
metal dari tetangga sebelah dan buatan PT Tata Logam Lestari. Dijejerin di
salah satu sudut halaman pabrik. Memang terlihat perbedaannya, dari sisi
stabilnya warna, kekuatan metal yang tidak muda tertekuk, bocor, estetika
penampilan dan kekuatan menahan beban. Bisa jadi banget, jam terbang sebagai
pionir tadi dan quality control yang ketat membuat produk PT Tata Logam Lestari
lebih dipertimbangkan konsumen.
Selain genteng metal, produksi lain dari PT Tata Logam
Lestari adalah taso, yaitu rangka atau kaso metal yang lazim digunakan untuk
perumahan dan bangunan era sekarang. Fungsinya menggantikan kayu yang mulai
susah didapatkan dan mahal harganya. Lantas ada pula kolom metal instant.Ini
dalam proses pembuatan rumah konvensional adalah tiang cor-an yang merupakan
kombinasi koral dan semen yang dimasukkan ke dalam tiang cor (rangka besi).
Tidak heran, jika penggunaan taso dan kolom metal instant
ini telah lumrah dilakukan pengembang properti ataupun bangunan pribadi.
Biasanya kita mendengar istilahnya, menggunakan rangka atap baja ringan.
Semua proses produksi bahan-bahan bangunan tadi dilalui
ke-10 blogger secara maraton sampai menjelang sore, Rabu, 10 Mei 2017 lalu. Mas-mas dan mbak-mbak yang pinter-pinter sigap
menjawab semua pertanyaan. Sepertinya sih, mereka tukang insinyur seperti Si Doel Anak Betawi, soalnya
pintar banget ngomongin istilah-istilah yang bahkan saya baru sekali dengar.
Jadi maklum, cerita di sini yang umum-umum aja. Faktor U---mur sepertinya telah
menjangkiti. Tolong, dimaafken....
Well, PT Tata Logam Lestari sendiri punya misi menyediakan
bahan bangunan berbasis metal yang ringan, kuat dan cepat. Dari kesemua produk
mereka, yang terakhir inilah yang berkesan bagi saya. Mengusung brand “Domus”, PT
Tata Logam Lestari menyediakan rumah permanen instant. Emejing-nya, rumah ini
cukup dibuat dengan waktu lima hari saja. Gila, nggak?
Pembeli hanya diminta untuk membuat pondasi dan lantai.
Selain itu, serahkan kepada PT Tata Logam Lestari untuk mewujudkan rumah
impian. Jaminan kekuatannya ada pada penggunaan taso, kolom metal instant dan
genteng produksi sendiri. Dindingnya pun menggunakan hebes, model batako ringan
yang praktis dan cepat disusun dibandingkan menggunakan bata merah.
Kedengarannya mahal, iya nggak?
Ternyata tidak. Pembeli bisa menghitung harga setiap tipe
rumah di aplikasi play store android, yaitu Simantapp. Selain desain yang sudah
disediakan, bisa juga memilih desain custom sesuai keinginan dengan harga
sedikit berbeda jika memesan desain yang sudah fix dari PT Tata Logam Lestari. Harganya
Rp 1.25 juta untuk rumah satu lantai dan Rp 1.5 juta untuk rumah dua lantai
untuk pilihan rumah custom. Artinya, desain disesuaikan dengan keinginan buyer.
Berapa harga rumah yang sudah ditentukan sesuai tipe-tipe? Anda
bisa pikirkan sendiri, murah atau mahal. Dari aplikasi Simantapp yang saya
lihat, masing-masing tipe 21 (Rp 16. 415.000) tipe 30 (Rp 20.685.000, tipe 36
(Rp 22.699.000) dan tipe 45 (Rp 27.315.000). Dengan harga ini, lima hari
setelah transaksi, rumah impian pun sudah terwujud. Dahsyat? Perumahan model Domus
ini sudah menjangkau pengembang perumahan di Pekanbaru, kota-kota di Pulau Jawa
dan daerah lain. Termasuk mereka yang meminta PT Tata Logam Lestari membuatkan
untuk rumah pribadi.
Domus menjadi inovasi revolusioner PT Tata Logam Lestari (Foto: Elzam) |
Nah, Domus inilah yang membuat saya mikir lagi, nih. Bikin
rumah tradisional atau rumah modern berkonsep Domus. Kemarin sih, tertarik,
begitu melihat seperti apa jadinya rumah contoh yang diperlihatkan PT Tata
Logam Lestari. Tidak jauh dari pabrik yang mereka punya.
Bisa jadi nih, buat
jalan tengahnya. Nanti bikin rumah inti dengan paket Domus. Kemudian untuk
tambahannya sesuai ekspektasi saya pribadi, rumah bernuansa tradisional yang
membuat kita berasa di kampung.
Jadi klop, rumah cantik modern-tradisional yang murah tapi
berkelas. Sekarang lanjut dulu nabungnya, biar cepat direalisasikan. Aaamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hayuk-hayuk, kumen di sini biar saya tahu respon Anda di sajian ala kadar KecekAmbo, ukeh, ukeh... :-D
Bonusnya, ntar saya balik silaturahim, Insya Allah... ;-)